EFEKTIVITAS PEMBERIAN PAKET BELAJAR KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP KESIAPAN REMAJA AISYIYAH MENGHADAPI MASA PUBERTAS
Abstract
ABSTRAK
Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salah
satu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memiliki
pengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yang
tinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisa
menyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapan
remaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuh
yang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas pemberian paket belajar kesehatan reproduksi terhadap kesiapan remaja menghadapi masa
pubertas. Metode quasy experimental digunakan dengan pendekatan pre-test dan post-test. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner kesiapan menghadapi perubahan fisik dan psikologis serta menstruasi. Analisa bivariat
menggunakan paired t test. Sampel terdiri dari 40 remaja putri. Hasil penelitian mendapatkan responden penelitian memiliki
usia antara 9-13 tahun dengan rata-rata 10,8 tahun, 65% responden belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan
reproduksi, 67,5% responden belum siap menghadapi menstruasi. Kesiapan remaja meningkat seteleh diberikan paket
belajar kesehatan reproduksi. Berdasarkan uji statistik pemberian paket belajar kesehatan reproduksi efektif alam
meningkatkan kesiapan remaja putri dalam menghadapi masa pubertas.
Kata kunci: kesehatan reproduksi; pubertas; remaja
THE EFFECTIVENESS OF PROVIDING REPRODUCTIVE HEALTH LEARNING PACKAGES ON
THE READINESS OF AISYIYAH’S FEMALE ADOLESCENCES IN FACING PUBERTY
ABSTRACT
Adolescence is marked by physically and mentally change known as puberty. Menarche is a sign that female adolescent
have facing the puberty. Adolescents who live in orphanages tend to have different experiences when facing puberty. The
female adolescent had not got the comprehensive information about puberty. The changes in puberty would cause anxiety
and fear. Providing reproductive health learning is necessary as an effort to increase adolescent readiness to face puberty.
Aisyiyah Orphanage is a social institution with the largest number of foster children in the city of Bukittinggi, West Sumatera.
Adolescents who live in these orphanege had not informed about reproductive health. The aim of this study was to
determine the effectiveness of providing reproductive health learning on the readiness of adolescents to face puberty. This
study used a quasy experimental method with pre-test and post-test approaches. The data were collected using a
questionnaire designed to obtain data on the readiness of adolescents to face physical and psychological changes during
puberty. Paired t-test used to determine how the effectiveness of the reproductive health learning on adolescent readiness
to face puberty.This data was collected from 40 adolescent girl who lived in the Aisyiyah Orphanage in Bukittinggi. The
results showed that respondents of the study had an age between 9-13 years with an average of 10.8 years, 65% of
respondents has not received information about reproductive health, 67.5% of respondents are not ready t o face
menstruation. The readiness increased after being given reproductive health learning packages. Based on statistical tests,
the provision of learning packages for reproductive health was effective in increasing the readiness of female adolescent in
facing puberty.
Keywords: reproductive health; puberty; adolescent
Email : irma.fidora@gmail.com
ABSTRAK
Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salah
satu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memiliki
pengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yang
tinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisa
menyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapan
remaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuh
yang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas pemberian paket belajar kesehatan reproduksi terhadap kesiapan remaja menghadapi masa
pubertas. Metode quasy experimental digunakan dengan pendekatan pre-test dan post-test. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner kesiapan menghadapi perubahan fisik dan psikologis serta menstruasi. Analisa bivariat
menggunakan paired t test. Sampel terdiri dari 40 remaja putri. Hasil penelitian mendapatkan responden penelitian memiliki
usia antara 9-13 tahun dengan rata-rata 10,8 tahun, 65% responden belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan
reproduksi, 67,5% responden belum siap menghadapi menstruasi. Kesiapan remaja meningkat seteleh diberikan paket
belajar kesehatan reproduksi. Berdasarkan uji statistik pemberian paket belajar kesehatan reproduksi efektif alam
meningkatkan kesiapan remaja putri dalam menghadapi masa pubertas.
Kata kunci: kesehatan reproduksi; pubertas; remaja
THE EFFECTIVENESS OF PROVIDING REPRODUCTIVE HEALTH LEARNING PACKAGES ON
THE READINESS OF AISYIYAH’S FEMALE ADOLESCENCES IN FACING PUBERTY
ABSTRACT
Adolescence is marked by physically and mentally change known as puberty. Menarche is a sign that female adolescent
have facing the puberty. Adolescents who live in orphanages tend to have different experiences when facing puberty. The
female adolescent had not got the comprehensive information about puberty. The changes in puberty would cause anxiety
and fear. Providing reproductive health learning is necessary as an effort to increase adolescent readiness to face puberty.
Aisyiyah Orphanage is a social institution with the largest number of foster children in the city of Bukittinggi, West Sumatera.
Adolescents who live in these orphanege had not informed about reproductive health. The aim of this study was to
determine the effectiveness of providing reproductive health learning on the readiness of adolescents to face puberty. This
study used a quasy experimental method with pre-test and post-test approaches. The data were collected using a
questionnaire designed to obtain data on the readiness of adolescents to face physical and psychological changes during
puberty. Paired t-test used to determine how the effectiveness of the reproductive health learning on adolescent readiness
to face puberty.This data was collected from 40 adolescent girl who lived in the Aisyiyah Orphanage in Bukittinggi. The
results showed that respondents of the study had an age between 9-13 years with an average of 10.8 years, 65% of
respondents has not received information about reproductive health, 67.5% of respondents are not ready t o face
menstruation. The readiness increased after being given reproductive health learning packages. Based on statistical tests,
the provision of learning packages for reproductive health was effective in increasing the readiness of female adolescent in
facing puberty.
Keywords: reproductive health; puberty; adolescent
Email : irma.fidora@gmail.com
ABSTRAK
Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salah
satu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memiliki
pengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yang
tinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisa
menyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapan
remaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuh
yang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas pemberian paket belajar kesehatan reproduksi terhadap kesiapan remaja menghadapi masa
pubertas. Metode quasy experimental digunakan dengan pendekatan pre-test dan post-test. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner kesiapan menghadapi perubahan fisik dan psikologis serta menstruasi. Analisa bivariat
menggunakan paired t test. Sampel terdiri dari 40 remaja putri. Hasil penelitian mendapatkan responden penelitian memiliki
usia antara 9-13 tahun dengan rata-rata 10,8 tahun, 65% responden belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan
reproduksi, 67,5% responden belum siap menghadapi menstruasi. Kesiapan remaja meningkat seteleh diberikan paket
belajar kesehatan reproduksi. Berdasarkan uji statistik pemberian paket belajar kesehatan reproduksi efektif alam
meningkatkan kesiapan remaja putri dalam menghadapi masa pubertas.
Kata kunci: kesehatan reproduksi; pubertas; remaja
THE EFFECTIVENESS OF PROVIDING REPRODUCTIVE HEALTH LEARNING PACKAGES ON
THE READINESS OF AISYIYAH’S FEMALE ADOLESCENCES IN FACING PUBERTY
ABSTRACT
Adolescence is marked by physically and mentally change known as puberty. Menarche is a sign that female adolescent
have facing the puberty. Adolescents who live in orphanages tend to have different experiences when facing puberty. The
female adolescent had not got the comprehensive information about puberty. The changes in puberty would cause anxiety
and fear. Providing reproductive health learning is necessary as an effort to increase adolescent readiness to face puberty.
Aisyiyah Orphanage is a social institution with the largest number of foster children in the city of Bukittinggi, West Sumatera.
Adolescents who live in these orphanege had not informed about reproductive health. The aim of this study was to
determine the effectiveness of providing reproductive health learning on the readiness of adolescents to face puberty. This
study used a quasy experimental method with pre-test and post-test approaches. The data were collected using a
questionnaire designed to obtain data on the readiness of adolescents to face physical and psychological changes during
puberty. Paired t-test used to determine how the effectiveness of the reproductive health learning on adolescent readiness
to face puberty.This data was collected from 40 adolescent girl who lived in the Aisyiyah Orphanage in Bukittinggi. The
results showed that respondents of the study had an age between 9-13 years with an average of 10.8 years, 65% of
respondents has not received information about reproductive health, 67.5% of respondents are not ready t o face
menstruation. The readiness increased after being given reproductive health learning packages. Based on statistical tests,
the provision of learning packages for reproductive healt
Full Text:
PDFReferences
Ahyani, NA dan Astuti, D.(2018). Buku Ajar Psikologi
Perkembangan Remaja. Kudus :Badan
Penerbit Universitas Muria Kudus
Azwar, S. (2016). Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Baharuddin, (2019). Pentingnya Pola
Komunikasi Orang Tua terhadap
Perkembanagn Pubertas Remaja. An
Nisa’ Jurnal Studi Gender dan Anak,
Vol.12, No.1 (610-621)
Dahlan, S. (2014). Statistik untuk Kedokteran dan
Kesehatan. Ed.6. Jakarta :Salemba Medika
Diaris, NM.,Listyowati, R., Januraga PP. (2017).
Readiness of Girls Aged 10-12 years for an
Early Menarche : A Transtheorical Model of
Behavioural Change Analysis. Journal of
Public Health and Peventive Medicine
Archive, 5(1):55-61
Imron, A. (2014). Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Remaja. Yogyakarta :Ar-Ruzz
Ira, M. (2018), Januari 20. Mengenal Menarch Pada
Remaja Putri. Situs Widyaiswara BKKBN
Aceh. Diakses dari
http://aceh.bkkbn.go.id/?p=812
Lestari, S. (2010). Pengaruh Pemberian Penyuluhan
tentang Menarch terhadap Kesiapan
Menghadapi Menarch pada SiswiUsia 10-12
Tahun di SDN Bugel Panjatan Kulon Tahun
Progo Yogyakarta. Sekolah Tinggi ilmu
Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.
Kusmiran, E. (2014). Kesehatan Reproduksi Remaja
dan Wanita. Jakarta :Salemba Medika
Marni.(2014). Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta.
Pustaka Belajar
Fidora, Putri & Ningsih, Efektifitas Pemberian Paket Pembelajaran….
SJKP, Vol. 7, No. 2, Desember 2020, 77-84
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
Daerah Istimewa Yogjakarta.Hak Seksual
dan Reproduksi. Diakses dari http://pkbidiy.info/hak-seksual-dan-reproduksi/
Prayitno .(2012). Jenis Layanan danKegiatan
Pendukung Konseling. Padang: Program
Pendidikan Profesi Konselor Jurusan
Bimbingan dan Konseling FIP UNP
Rindawati, N. (2014).Gambaran Kesiapan Diri
Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche
di SMP N 1 Ngemplak BoyolaliTahun
Sekolah Tinggi Ilmu Kebidanan Kusuma
Husada.Surakarta
Rochman, KN. (2010). Kesehatan Mental.
Purwokerto: Fajar Media Press
Santrock, J.W. (2012). Life-Span Development
(Perkembangan Masa Hidup Edisi 13 Jilid 1,
Penerjemah: Widyasinta,B). Jakarta:
Erlangga
Steri, TG. (2012). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi Remaja terhadap Kesiapan
Menghadapi Masa Akil Baligh Pada Siswa
SD Muhammadiyah Jogodayoh Bantul
Yogyakarta.SekolahTinggi Ilmu Kesehatan
Aisyiyah Yogyakarta
Suryani, W. (2010). Psikologi Ibu dan Anak.
Yogyakarta: Citramaya
Syarif, SE, Mau, DT, Anugrahini, C. (2020).
Gambaran Tingkat Kecemasan Remaja Putri
dalam Menghadapi Haid Pertama Kali
(Menarche) pada Siswi Kelas VII SMP Negeri
Atambua. Jurnal Sahabat Keperawatan, Vol
, No 2 (13-17)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2014 tentang tentang Perlindungan
Anak
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v7i2.350
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Smart Keperawatan diterbitkan oleh STIKes Karya Husada Semarang ISSN 2301-6221, E-ISSN 2502-5236