PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI
Abstract
Sekitar 90% usia dewasa dengan tekanan darah normal akan berkembang menjadi hipertensi pada usia lanjut. Hipertensi pada usia lanjut mempunyai beberapa kekhususan, umumnya disertai dengan faktor resiko yang lebih berat. Masage punggung bermanfaat melancarkan peredaran darah dan memberikan efek tenang sehingga tekanan darah menjadi stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi masase punggung terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Rancangan penelitian menggunakan quasy experiment dengan desain pretest-posttest control group design, jumlah sampel 20 orang tiap kelompok, dengan tehnik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata rata kelompok perlakuan berusia 73 tahun dan kontrol berusia 75 tahun, jenis kelamin tiap kelompok 10 orang laki laki dan 10 orang perempuan. Pada kelompok perlakuan nilai systole pre-post (164-148.5 mmHg), diastole pre-post (85-80 mmHg). Kelompok control rata rata nilai systole pre-post (167,7 - 151.2 mmHg), diastole (87.5-77.5 mmHg).Uji Wilcoxon test didapatkan ada perbedaan yang signifikan tekanan darah pada kelompok perlakuan dengan p value systole adalah0.000, p value diastole 0.025. Tidak ada perbedaan yang signifikan tekanan darah pada kelompok kontrol baik systole dengan pvalue 0.086 dan p value diastole 0.140. Ada pengaruh yang signifikan terapi komplementer massage punggung terhadap tekanan darah systole dengan p value 0.000 dan p value diastole adalah 0,028. Direkomendasikan terapi massage punggung sebagai terapi non farmakologi untuk menstabilkan tekanan darah guna mencegah komplikasi kardiovaskuler
Kata Kunci : massage punggung; tekanan darah; hipertensi; lansia.
THE INFLUENCEOF COMPLEMENTERTHERAPYONBLOODPRESSUREINELDERLYWITH HYPERTENSION AT GIANYAR SUKAWATI II HEALTH CENTRE
ABSTRACT
Approximately 90% of adults with normal blood pressure will develop hypertension in old age. Hypertension in the elderly has several characteristics, generally accompanied by more severe risk factors. Back massage is useful for blood circulation and provides a calming effect so that blood pressure becomes stable. This study was aimed to determine the effect of back massage therapy on blood pressure in the elderly with hypertension. The research design used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design, the number of samples were 20 people per group, with random sampling technique. The results showed that the average age of the treatment group was 73 years old and the control group was 75 years old, the sexes of each group were 10 men and 10 women. In the treatment group the value of pre-post systole (164-148.5 mmHg), pre-post diastole (85-80 mmHg). The control group averaged pre-post systole values (167.7 - 151.2 mmHg), diastole (87.5-77.5 mmHg). The Wilcoxon test showed that there was a significant difference in blood pressure in the treatment group with p-value of systole being 0.000, p-value of diastolic 0.025. There is no significant difference in blood pressure in the control group, both systole with p value 0.086 and p value diastole 0.140. There is a significant effect of complementary back massage therapy on systolic blood pressure with a p value of 0.000 and a diastolic p value of 0.028. Back massage therapy is recommended as a non-pharmacological therapy to stabilize blood pressure to prevent cardiovascular complications
Key Ward ; back massage; blood pressure; hypertension; elderly
Full Text:
PDFReferences
Adam, Lusiane. (2019). Determinan Hipertensi Pada Lanjut Usia. Jambura Health and Sport Journal, 1(2), 82–89. https://doi.org/10.37311/jhsj.v1i2.2558
Amanda, Desi dan Martini Santi. (2018). The Relationship between Demographical Characteristic and Central Obesity with Hypertension. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(1), hal 43 - 50. https://doi.org/10.20473/jbe.v6i12018.
Anggariawan, Nova dan Wara, Kushartanti. (2014). Pengaruh Terapi Masase, Terapi Latihan, Dan Terapi Kombinasi Masase Dan Latihan Dalam Penyembuhan Cedera Bahu Kronis Pada Olahragawan. Medikora. 12(1)
Bestari, Beningtyas K., dan Wati D. N. K.( 2016). Penyakit Kronis Lebih Dari Satu Menimbulkan Peningkatan Perasaan Cemas Pada Lansia di Kecamatan Cibinong. Jurnal Keperawatan Indonesia,19(1), 49–55.
Darussalam, Miftafu dan Warseno, Agus. (2017). Faktor yang Berhubungan dengan Pasien Hipertensi Tidak Terkontrol di Puskesmas. Jurnal Keperawatan Klinis Dan Komunitas, 1(2), 72–80.
Harahap, Novita. S., dan Nila Sari S. S.(2017). Pengaruh Pemberian Manipulasi Sport Massage. Journal kesehatan dan Olahraga. 1(2), 11–21.
Istyawati, Purwani, dkk. (2020). Efektifitas Slow Stroke Back Massage (Ssbm) Dalam Menurunkan Skala Nyeri Kepala Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal. Coping: Community of Publishing in Nursing, 8(2), 207. https://doi.org/10.24843/coping.2020.v08.i02.p14
Juliantri, Veny, dkk. 2015. Efektivitas Massage Ekstremitas terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Klinik Pratama Universitas Tanjungpura Tahun 2015. Journal Cerebellum 1(3), 247–265.
Kiik, Stefanus. M. dkk. 2018. Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia (Lansia) Di Kota Depok Dengan Latihan Keseimbangan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 21(2), 109–116. https://doi.org/10.7454/jki.v21i2.584
Kuswardhani, R. (2006). Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lanjut Usia. Journal of Internal Medicine, 7(2), 135–140.
Nurhidayati, Istiana, dkk. (2018). Penderita Hipertensi Dewasa Lebih Patuh daripada Lansia dalam Minum Obat Penurun Tekanan Darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(2), 4–8.
Supliyani, Elin. (2017). Pengaruh Masase Punggung Terhadap Intensitas nyeri persalinan Kala 1 di kota Bogor. Midwife journal. 3(1), 22–29.
Purnama, Y. H. C. (2018). Pengaruh Bekam Terhadap Penurunan Nyeri Pada Klien Dengan Trapezius Myalgia Pada Pekerja Angkut Di Kecamatan Jelbuk Jember. The Indonesian Journal of Health Science. September, 66. https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1524
Puspitasari, Indah dan Astuti, Dwi. (2017). Tehnik Massage Punggung Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 8(2), 100. https://doi.org/10.26751/jikk.v8i2.289
Tyani, Endar S., dkk .(2015). Efektifitas relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi esential. Journal Online Mahasiswa.2(2). 1068 - 1075.
Sartik. (2017). Risk Factors and the Incidence of Hipertension in Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(3), 180–191. https://doi.org/10.26553/jikm.2017.8.3.180-191
Sa'roni, Subhan dan Ali Graha, S. (2019). Efektifitas Massage Terapi Cedera Olahraga Terhadap Nyeri Tumit Dan Nyeri Otot Tibialis Pada Atlet Futsal Sma Negeri 1. Medikora XVIII(2), 56–63.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Sujarweni, Wiratna. (2019). SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta. Pustaka baru press
Sulistyarini, Indahria. (2013). Terapi Relaksasi untuk Menurunkan Tekanan Darah dan Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Jurnal Psikologi, 40(1), 28–38. https://doi.org/10.22146/jpsi.7064
Suprapti Budi, dkk. 2014. Permasalahan Terkait Obat Antihipertensi pada Pasien Usia Lanjut di Poli Geriatri RSUD Dr.Soetomo, Surabaya. 1(2), 36–41.
Udani, Giri. 2016. Pengaruh Massase pada Penderita Hipertensi di UPTD Panti Tresna Werdha Lampung Selatan. Jurnal Kesehatan, 7(3), 503. https://doi.org/10.26630/jk.v7i3.236
Wahyuningsih, & Astuti, Endri. 2016. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi pada Usia Lanjut. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 1(3), 71. https://doi.org/10.21927/jnki.2013.1(3).71-75
Yanti, Etri. (2019). Efektifitas Massase Punggung Dan Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 10(1), 18. https://doi.org/10.30633/jkms.v10i1.305
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v8i1.477
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Smart Keperawatan diterbitkan oleh STIKes Karya Husada Semarang ISSN 2301-6221, E-ISSN 2502-5236