Persepsi Ibu tentang Pemberian Obat Filariasis untuk Pencegahan Elephantiasis pada Balita di Desa Jono Tawangharjo Grobogan

Emma Nur Chayati, dita wasthu prasida

Abstract


Latar Belakang:Penyakit filariasis sampai saat ini masih menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 angka kejadian penderita mencapai 11 kasus, termasuk data yang ada di Tawangharjo yaitu ada 3 kasus, yang terdapat di Desa Jono.  Pada pemberian obat pencegahan filariasis di desa Jono yaitu mencapai 682 jiwa kecuali anak dibawah 2 tahun, ibu hamil, penderita penyakit berat dan usia lebih dari 70 tahun. Menurut data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Republik Indonesia, saat ini Indonesia ada 302 kabupaten/kota yang endemis filariasis serta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis yaitu Pemutusan rantai penularan sebagaimana yang dimaksud dilaksanakan paling sedikit melalui Pemberian Obat Pencegahan Secara Masal (POPM) Filariasis pada wilayah endemis Filariasis dan upaya perlindungan dari gigitan nyamuk. Tujuan penelitian: untuk melihat implementasi pelaksanaan pemberian obat massal pencegahan filariasis di kabupaten Grobogan tahun 2015. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain ,melalui wawancara terarah. Subyek penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita (2-5 tahun) yang mendapatkan pengobatan massal. Hasil penelitian: Pemberian obat secara massal untuk pencegahan filariasis pada balita (2-5 tahun) sangat diperlukan dan didukung oleh masyarakat, karena pengobatan massal ini akan berpengaruh terhadap rantai penularan penyakit filariasis yang mengakibatkan penyakit menahun dan cacat permanen pada penderitanya apabila tidak ditangani secara cepat. Tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan sosialisasi tentang cara pencegahan filariasis dan memberikan pengobatan massal filariasis secara berkelanjutan untuk memutus rantai penyakit filariasis.

 

Kata kunci : Persepsi; Pencegahan; Obat Filariasis

 

 

Mother’s  Perception About Drug For Prevention Elephantiasis Filariasis In Toddlers In Tawangharjo Grobogan

 

ABSTRACT

 

Background: Filariasis is still a problem for public health. Data health departementGrobogan 2015 the incidence of patients reached 11 cases, including data on the Tawangharjo namely 3 cases, contained in Jono village. Filariasis prevention of drug administration in Jono village, reaching 628 inhabitants except children under 2 years old, woman pregnant, patients with severe disease and the elderly over 70 years. According to data from the Directorate General of Disease Control and Environmental Health Department of the Republic of Indonesia, Indonesia there are 302 districts / cities are endemic filariasis as well as the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 94 Year 2014 About the Countermeasures Filariasisie Termination of the chain of transmission within the meaning carried out at least through Prevention off Mass Drug Administration (POPM) Filariasis in endemic areas of filariasis and protective measures against mosquito bites. Purpose: The purpose of this study is to see the implementation of the implementation of preventive filariasis mass drug administration in Grobogan 2015. Method: This study used qualitative methods to design, through targeted interviews. Subjects were mothers who have young children (2-5 years) who received mass treatment. Result: The results of this study indicate that mass drug administration for filariasis prevention in infants (2-5 years) is required and supported by the community, because this mass treatment would affect the chain of transmission of filariasis disease resulting in chronic diseases and permanent physical disabilities of patients if not treated rapidly.Health workers are expected to increase the socialization and give filariasis mass treatment on an ongoing basis to break the chain of filariasis.

 

Key word : Perception; Prevention; Filariasis Drug


Full Text:

PDF

References


Ambarwati, Eny Retna dan Y. Sriati Rismintari. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika

Dinas Provinsi Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Jawa tengan Tahun 2014. Semarang: Dinas Provinsi Jawa Tengah

Harahap Marwali. 2008. Ilmu Penytakit Kulit. Jakarta : Hipokrates

Hendarwanto, 2011.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta : FK.UI Jakarta

Mubaraq, Wahid Iqbal. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Konsep dan Aplikasi dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Murwani Arita. 2009. Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press

Notoatmojo, Soekidjo. 2011. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nola, 2015. Hubungan Sosio Demografi Dengan Kejadian Filariasis Di Kabupaten Pekalongan,. 59;66

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Penanggulangan Filariasis. Jakarta:Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Purwandari, Atik. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Konteks Kebidanan. Jakarta :EGC

Rizky, 2014. Analisis Faktor Risiko Kejadian Filariasis,. 1;12

Santoso, 2015. Faktor Risiko Filariasis di Jambi.,152;162

Willey Jhon. 2008. Filariasis(terjemahan).Ciba foundation symposium

Yohannie, 2015. Upaya Keluarga Dalam Pencegahan Primer Filariasis Di Desa Nanjung Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.1;15

Zulkhoni Akhsin. 2013. Parasitologi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Zahrotul, 2015. Cakupan POPM Filariasis di Kabupaten Sumba, 199;203

Zainul, 2015. Populasi Nyamuk Dewasa Di Daerah Endemis Filariasis Studi Di Desa Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar,. 85-96




DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v3i2.57

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Jl. Kompol R.Soekanto No.46, Central java, Semarang
phone. +6224-6724581
Fax. +6224-6724581
Email: jsmart.keb@gmail.com

Creative Commons License
Jurnal Smart Kebidanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.