Pengaruh Latihan pada Dysmenorrhea

Srimiyati Srimiyati

Abstract


Latar Belakang: Nyeri menstruasi terjadi pada otot sekitar rongga panggul. Otot menjadi kejang, tegang dan nyeri punggung. Menurut Benson dan Pernoll (2009), sebagian besar wanita mengalami nyeri menstruasi ringan, sepertiga mengalami  nyeri sedang, dan sebagian kecil merasakan  nyeri hebat.  Senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri, karena saat melakukan senam, otak dan susunan saraf tulang belakang akan menghasilkan endorphin, hormon yang berfungsi sebagai obat penenang alami dan menimbulkan rasa nyaman.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh senam dysmenorrhea terhadap nyeri haid. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian pre experimental one group pretest-post test. Jumlah responden 52 orang, dipilih dengan cara Purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai p 0,001 (<0,005) artinya ada hubungan antara senam dismenorea terhadap nyeri haid. Senam efektif untuk mengurangi nyeri haid.  Dianjurkan bagi wanita dengan dismenore untuk melakukan senam ini, agar nyeri haid bisa berkurang, dan insidensi dismenore dapat menurun.

 

Keywords :Gymnastics, Dysmenorrhea

Full Text:

PDF

References


Anurogo. (2008). Segala sesuatu tentang nyeri haid. Diakses tanggal 8 Oktober 2014 dari http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&dn20080 61916480

Ary Panjalu. (2014). Hypnosexology. Yogyakarta: Galang Pustaka

Aprilia Yesie. (2010). Hipnostetri. Jakarta: Gagas Media

Benson, R. C., & Pernoll, M. L. (2009). Buku Saku Obsterti & Ginekologi (9 ed.). Jakarta: EGC.

Berkley KJ. (2013). Primary dysmenorrhea: an urgent mandate. International Association for the Study of Pain. XXI (3): 1-8. October 2013. Accessed on 3 Feb 2016 from https://s3.amazonaws.com/rdcms-iasp/files/production/public/Content/ContentFolders/Publications2/PainClinicalUpdates/Archives/PCU_21-3_Web.pdf

Chandran, Lahta, (2008). Menstruation Disorders: Overview. E-medicine Obstetrics and Gynecology. Accessed on 21 January 2016 from: http://emedicine.medscape.com/article/953945-overview/

Daley, A J. (2008) . Exercise and primary dysmenorrhea : A comprehensive and critical review of the literature. Sport medicine : Adis data international, 38 (8), 659-670. Accessed on 12 January 2016 from http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer ?sid=61f2dladb3f49-.

Edmonds, K. (2007) . Gynaecological disorders of childhood and adolescense : Dewhurst’s textbookof obstetrics and gynaecologica l7 th Edition. Blackwell Publishing : London

French, L.(2005). Dysmenorrhea. American Family Phicisian: Academic Research Library. Dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=90&did=785908271&SrchMode =1

Harry. (2007) . Mekanisme endorphin dalam tubuh. Diakses 20 April 2016 dari http:/klikharry.files.com/2007/02/1/ doc+endophin+dalam+ tubuh.

Haruyama, S. (2011). The Miracle of Endorphin. Bandung: Qanita.

Haryono, R. (2016). Siap menghadapi Menstruasi & Menopause. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Hidayat, A. A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data (1 ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Ismarozi, D., Utami, S., & Novayelinda, R. (2015). Efektifitas Senam Disminorea Terhadap Penanganan Nyeri Haid Primer pada Remaja. Journal Majority, 2 ( 1): 821-825.

Ju H, Jones M, Mishra G. (2013). The prevalence and risk of dysmenorrhea. Oxford University Press. 2013; 36(1):104-13. Accessed on 12 January 2016 from :http://epirev.oxfordjournals.org/

Kasdu, D. (2005). Solusi problem wanita dewasa. Jakarta: Puspa Swara.

Morgan, Geri , Corole Hamilton. (2009) . Obstetri & ginekologi panduan praktik. Jakarta : EGC.

Ningsih R. (2012). Efektivitas paket pereda terhadap intensitas nyeri pada remaja dengan dismenore di SMAN kecamatan curup . Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Parker MA, Sneddon AE, Arbon P. (2010). The menstrual disorder of teenagers (MDOT) study : determining typical menstrual patterns and menstrual disturbance in a large population based study of Australian teenagers. BJOG. 1(17):185-92.

Pertiwi, M. R., Wahid, A., & Marlinda, E. (2015). Senam Aerobik Low Impact Terhadap Disminore Primer Pada Remaja Putri di SMKN 1 Martapura. Jurnal Dunia Keperawatan, 3(2), 46–52.

Potter, A, P., Perry, & G, A. (2010). Fundamental Keperawatan (7 ed., Vol. 3). Jakarta: Salemba Medika.

Proverawati Atikah dan Siti Misaroh (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ratna, L. (2015). Senam Kecantikan. Yogyakarta: FlashBooks.

Reeder, S., Leonide, L., & Griffin, D. K. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi, dan keluarga (Vol. 2). Jakarta: EGC.

Sari, D. W. (2012). Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Jakarta: Swadaya Grup.

Sugani, & Priandarini. (2010). Cara Cerdas untuk Sehat: Rahasia Hidup Sehat Tanpa Dokter. Jakarta: Transmedia.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantiatif, Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, A. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Prenada Media.

Supardi, S., & Rustika. (2013). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: TIM.

Suparto, A. (2009). Efektivitas senam dismenoredalam mengurangi dismenore pada remaja putri. Accessed on 10 Feb 2016 from http:// penjaskesrek.fkip.uns.ac.id/wpcontent/uploads/2012/04/ultimate.pdf.

Ulfa, T. F. (2015). Pengaruh Senam Disminorea Terhadap Skala Nyeri Disminorea pada Remaja Putri di SMP ALI MAKSUM Yogyakarta. dari http://opac.say.ac.id/775/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Wiknjosastro.H . (2008). Ilmu kandungan. Jakarta : Yayasan bina pustaka.




DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v5i1.163

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Smart Keperawatan diterbitkan oleh STIKes Karya Husada Semarang ISSN 2301-6221, E-ISSN 2502-5236