LATIHAN RANGE OF MOTION DENGAN BOLA KARET BERGERIGI DAPAT MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN STROKE
Abstract
The provision of ROM exercises with jagged rubber balls can increase the strength of the hand muscles of stroke patients. This study aimed to determine the effect of ROM exercises with serrated rubber balls on increasing the strength of the upper extremity muscles in stroke patients. Design of pre-test and post-test with one group. Selection of a nonprobability sample with a purposive sampling type, the sample is 11 people in the Tabanan General Hospital in the inpatient ward in the stroke corner and outpatient ward. The average hand muscle strength in ROM exercises with a jagged rubber ball was distinguished by the male and female sex, namely before 12.5 and 12.7 after treatment, the average hand muscle strength was 15.2 and 15.6. Based on the mean value, patients with stroke experienced an increase in the normal category as measured using a hand dynamometer before and after giving therapy exercises by holding a jagged rubber ball. The test results of the analysis of the paired sample test above obtained a sig value of 0.000. In conclusion, there is a significant effect of ROM training by holding a serrated rubber ball on increasing upper limb muscle strength in stroke patients at Tabanan Hospital in 2022. It is hoped that it can be used as a nursing intervention to improve function in stroke and revive brain control over muscles.
Keywords: strokes; muscle strength; serrated rubber ball
ABSTRAK
Pemberian latihan ROM dengan bola karet bergerigi dapat meningkatkan kekuatan otot tangan pasien stroke.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan ROM dengan bola karet bergerigi terhadap peningkatan kekuatan otot ekremitas atas pada pasien stroke.Desain pre-test post-test with one group. Pemilihan sampel nonprobability dengan jenis purposive sampling, sampel adalah 11 orang di RSUD Tabanan pada ruang rawat inap di ruang stroke corner dan rawat jalan. Rata-rata kekuatan otot tangan dalam latihan ROM dengan bola karet bergerigi dibedakan dengan jenis kelamin laki laki dan perempuan yaitu untuk sebelum 12,5 dan 12,7 sesudah perlakuan rata-rata kekuatan otot tangan yaitu 15,2 dan 15,6. Berdasarkan nilai rata rata, pasien dengan stroke mengalami peningkatan kategori normal diukur menggunakan alat ukur hand dynamometer sebelum dan sesudah pemberian latihan terapi menggemgam bola karet bergerigi. Hasil uji analisis uji paired sampel test diatas, didapatkan nilai sig yaitu 0,000. Simpulan terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan ROM dengan menggenggam bola karet bergerigi terhadap peningkatan kekuatan otot ekremitas atas pada pasien Stroke di RSUD Tabanan tahun 2022.Diharapkan dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan fungsional pada stroke dan membangkitkan kembali kendali otak terhadap otot.
Keywords: stroke; kekuatan otot; bola karet bergerigi
Full Text:
PDFReferences
Adi, D, Dirge. and Kartika R dwi. (2017). Pengaruh Terapi Aktif Menggenggam Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih 2 Kulon Progo Yogyakarta.skripsi. Yogyakarta: STIKES Jendral Achmad Yani
Anita Pongantung, H., JMJ, S. A. S. and Melchi SD. (2018). Pengaruh Range of Motion pada Ekstremitas Bawah Terhadap Keseimbangan Berjalan Pada Pasien Pasca Stroke Di RS Stella Maris Makasar.J Ilm Kesehat Diagnosis
Barret, K. E., Barman, S. M., Boitano, S., &Brooks HL. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Buku Kedok. Jakarta
Chaidir, R and Zuardi IM. (2014). Pengaruh Latihan Range Of Motion Pada Ekstremitas Atas Dengan Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragi Di Ruang Rawat Stroke RSSN Bukittinggi tahun 2012. AFIYAH. 2014;1(1):1–6.
Eka & Wicaksana. (2017). Faktor Risiko Terhadap Keluaran Klinis Pasien Stroke Iskemik. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Kedokt Diponegoro. 2017;6(2):655–62.
Faridah U, Sukarmin, Sri K. (2018). Pengaruh Rom Exercise Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Genggam Pasien Stroke Di Rsud Raa Soewondo Pati. Indones J Perawat. 2018;3(1):36–43.
Irfan M. (2019). Fisioterapi bagi insan stroke. Graha Ilmu, Jakarta. 2019;
Harrington, A., Breaden, K. M. and Upchurch L AL. Lewis’s medical-surgical nursing : assessment and management of clinical problems.
Ismoyowati. (2019). Pengaruh Bridging Exercise Terhadap Perubahan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Di Rs Bethesda Yogyakarta.J Kesehat Vokasional. 2019;7(1):43–54.
Irawati I. (2016). Perbedaan Pengaruh Latihan Gerak terhadap Kekuatan Otot pada Pasien Stroke Non-Hemoragik Hemiparese Kanan Dibandingkan dengan Hemiparese Kiri.Media Med Indones. 2016;40(2):75–82.
Kisner Caroline & Colby LA. (2014). Terapi Latihan “Dasar dan Teknik. JakartaPenerbit Buku Kedokteran, EGC. 2014;1(6).
Matziou V et al. (2018). Evaluating how paediatric nurses perceive the familycentred model of care and its use in daily practice. Br J Nurs MA Healthc London [Internet]. 2018;27(14):810–816. Tersedia pada: https://doi.org/10.12968/bjon.2018.27.14.810
Murtaqib. (2013). Perbedaan Latihan Range Of Motion (ROM) Pasif dan Aktif Selama 1 - 2 Minggu Terhadap Peningkatan Rentang Gerak Sendi Pada Penderita Stroke Di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. J Keperawatan Soedirman. 2013;8(1):68.
Olviani, Y., Mahdalena, M. and Rahmawati I. (2017). Pengaruh Latiahan Range Of Motion (ROM) Aktif-Asitif (Spherical Grip) Terhadap Peningkatan Otot Ekstremitas Atas Pasien Stroke Di Ruang Rawat Inap Penyakit (Syaraf Seruni) RSUD Ulin Banjarmasin. J Din Kesehat. 2017;8(1):Hal. 250–257.
Prasetyo Y. terapi latihan pada keadaan immobilisasi yang lama. 2007;
Rahmadani, E. and Rustandi H. (2019). Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Stroke 47 Non Hemoragik dengan Hemiparese melalui Latihan Range of Motion (ROM) Pasif’. J Telenursing (JOTING),. 2019;1(2):345–63.
Rahman, R., Dewi, F. S. T. and Setyopranoto I. (2017). Dukungan keluarga dan kualitas hidup penderita stroke pada fase pasca akut di Wonogiri. Ber Kedokt Masy. 2017;33(8):383–390.
Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan [Internet]. 2018. Tersedia pada: http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_r akorpop_2018/Hasil Riskesdas 2018.pdf
Warlow C et all. Stroke: Practical Management. Blackwell Publ Inc, 350 Main Street, Malden, Massachussets , USA. 2007;02148–5020.
Wedri, Sukawana, , Sukarja,. (2017). Pemberian Latihan ROM Dengan Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Tangan Pasien Stroke Non Hemoragik. J Gema KeperawatanVolume 10, Nomor 1, Juni 2017 hlm 41 - 45. 2017;10(1):41–5.
Warlow C et all. Stroke: Practical Management. Blackwell Publ Inc, 350 Main Street, Malden, Massachussets , USA. 2007;02148–5020.
WSO. World Stroke Organization (WSO): Global Stroke Fact Sheet 2019. Int J Stroke. 2019;14(8):806–17.
Santoso LE. Peningkatan Kekuatan Motorik pasien Stroke Non Hemoragik Dengan Latihan Menggenggam Bola Karet. skripsi. Jombang: STIKES
Sofwan R. Stroke dan rehabilitasi pasca stroke. Bhuana Ilmu Popul Yogjakarta. 2013;
Susanti S, Susanti S, BIstara DN. Pengaruh Range of Motion (ROM) terhadap Kekuatan Otot pada Pasien Stroke. J Kesehat Vokasional. 2019;4(2):112.
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v9i2.547
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Smart Keperawatan diterbitkan oleh STIKes Karya Husada Semarang ISSN 2301-6221, E-ISSN 2502-5236