Pengaruh Mirror Therapy Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragik Di RSUD Kota Semarang

Evy Kusgiarti

Abstract


Sebesar 28,5% penderita stroke non hemoragik meninggal dunia dan sisanya mengalami  kelumpuhan total  atau sebagian.  Hanya  15 % saja  yang  dapat  sembuh  total dari serangan  stroke  atau kecacatan.  Therapy Mirror merupakan  terapi untuk pasien stroke dengan melibatkan  sistem mirror neuron yang terdapat di daerah kortek serebri yang bermanfaat dalam penyembuhan motorik dari tangan dan gerak mulut.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Mirror Therapy terhadap kekuatan otot pasien Stroke Non Hemoragik di RSUD Kota Semarang Jenis  penelitian  kuantitatif,  metode  quasi  experiment,     Desain  One  Group  Pretest-Posttest   yaitu kelompok  control dan kelompok  intervensi.  Jumlah sampel 10 pasien stroke non hemoragik.  Teknik purposive sample.  Uji normalitas data dengan Shapiro Wilks dan uji paired t test. Hasil Penelitian kekuatan otot sebelum dilakukan latihan Mirror Therapy pasien Stroke Non Hemoragik rata- rata 1.600.  sedangkan  sesudah  dilakukan  latihan  Mirror  Therapy  rata-rata  2.600.  hasil uji normalitas  p value sebesar 0,000 dan p value kekuatan otot sesudah latihan mirror therapy adalah 0,030 (>0,05). Kesimpulan  : terdapat pengaruh  yang signifikan  latihan Mirror Therapy terhadap  kekuatan  otot pasien stroke non hemoragik. t hitung = -2.428 dengan p value = 0,015

Saran : meningkatkan  mutu pelayanan dengan cara memberikan  pemahaman  tentang pemberian  latihan mirror therapy pada pasien stroke.

Full Text:

PDF

References


Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya Panduan Stroke Paling Lengkap.

Yogyakarta

Hendri Heriyanto (2015). Perbedaan kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan latihan (mirror Therapi) pada pasien strok iskemik dengan hemiparesis di arsup Dr. Hasan Sadikin Bandung,Bandung 2015 (online) http://journal.respati.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view/324/265

RSUD Kota Semarang.Rekam Medik RSUD Kota Semarang 2016. Semarang 2016

Siti Rohmah. 2014. Efektifitas latihan ROM dengan latihan ROM Self terhadap kekuatan otot pasien Stroke di RSUD Tasik Malaya

Muhammadun A.S. 2010. Hidup Bersama Hipertensi. Yogyakarta: iN. Books

American Hearth Association. (2010) hearth deases and stroke statistic: our guide to current statistics and the suplement to our hearth and stroke .http//.americanhearth.org

Widjaja AC. Uji Diagnostik Pemeriksaan Kadar D-dimer Plasma Pada Diagnosis Stroke

Iskemik. UNDIP. Semarang. 2010.

(online) http://eprints.undip.ac.id/24037/1/Andreas_Christian_Widjaja pdf

Wang, et al (2013). A comparison of neural mechanism in mirror therapy and movement observation therapy, Journal Rehabil Med

Anwar. (2007). Terapi cermin meningkatkan pemulihan motorik ekstremitas bawah dan fungsi motorik pasca stroke: Uji kontrol secara randomisasi. Semarang

Price SA & Wilson LM. Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit jilid 2. EGC. Jakarta. 2006: 1110-19.




DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v4i1.95

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Smart Keperawatan diterbitkan oleh STIKes Karya Husada Semarang ISSN 2301-6221, E-ISSN 2502-5236