Cara Alamiah Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Nifas Menggunakan Madu
Abstract
Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 jumlah ibu yang menyusui baru mencapai 42%. Data dari UNICEF pada tahun 2015 didapati bayi yang mendapatkan ASI ekslusif sebanyak 32%.Produksi ASI yang berkurang menjadi masalah terutama pada ibu nifas. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi produksi ASI tersebut. Hal yang dilakukan untuk menolong ibu yang memiliki produksi ASI kurang adalah mencoba menemukan faktor yang mempengaruhi seperti faktor obat-obatan atau minuman yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui salah satunya adalah madu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan one group pretest and posttest. Populasi adalah seluruh ibu nifas yang bersalin pada bulan Oktober -November 2017 hari ke-10 yang berjumlah 25 orang dengan Teknik sampling accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah gelas ukur dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Produksi ASI pada Ibu Nifas sebelum pemberian madu rata-rata adalah 799,20 ml per hari dan Produksi ASI pada Ibu Nifas sesudah pemberian madu rata-rata adalah 914 ml perhari. Ada pengaruh pemberian madu terhadap peningkatan produksi ASI pada Ibu Nifas (P-value = 0,000). Diharapkan ibu nifas untuk selalu menyusui bayinya dan mengonsumsi madu masing 2 sendok makan setiap pagi, siang dan malam agar dapat membantu ibu dalam peningkatan produksi ASI.
Kata kunci : Madu; Nifas; Air Susu Ibu
Full Text:
PDFReferences
Ambarwati. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press.
Anggraini, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas.Yogyakarta : Pustaka Rihana.
Cholid, S. (2011). Pengaruh Pemberian Madu Pada Diare Akut, Vol.12, No.5, Februari 2011.
Desytrilistyoati. 5 manfaat madu untuk ibu menyusui. Menyusui.com. 20 Mei 2017. http://.e-hamil.co.id/pasca- hamil/menyusui/manfaat-madu-untuk-ibu-menyusui (15 Agustus 2016).
Faisal. (2012). Madu dan Khasiatnya. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.
Guducu, F. (2017). Milk With Honey Heals After Tonsillectomy; Bleeding, Pain And Wound Healing Are In A Better Condition : An Experimental Study With Control Group. Vol. 10 Page 433 2017.
Kementerian Kesehatan RI (2014). Diakses pada tanggal 4 Mei 2017 pukul 7:37 PM.
Profil Kesehatan Kota Semarang. (2014). http://www.depkes.go.id diakses pada tanggal 9 Mei 2017.
Siregar (2014) Pemberian ASI Ekslusif Melalui Berbagai Faktor.
Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung
Tara, A. 2016. Efektivitas Ekstrasi Alkaloid dan sterol Daun Katuk Terhadap Produksi ASI, Majority,Vol.5, no. 1 hal 177-121, Februari 2016.
WHO. (2016). http://www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 29 April 2017 pukul 12.26 WIB.
Widyasih, H. (2009). Inisiasi Menyusu Dini. Yogyakarta : Fitramaya.
Wulandari, M. (2013). Cara Menghitung Volume ASI Dan Zat Gizinya. http://cara-menghitung-volume-ASI-dan-zat-gizinya. Diakses tanggal 23-6-2017 jam 19.35 WIB
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v5i1.154
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Jl. Kompol R.Soekanto No.46, Central java, Semarang
phone. +6224-6724581
Fax. +6224-6724581
Email: jsmart.keb@gmail.com
Jurnal Smart Kebidanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.