Pemahaman Keluarga tentang Tindakan ECT Non Premedikasi di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
Abstract
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu bentuk terapi penanganan kesehatan jiwa adalah Electro Convulsive Therapy. Terapi ECT merupakan suatu jenis pengobatan somatik dimana arus listrik digunakan pada otak melalui elektroda yang ditempatkan pada pelipis. Studi ini eksplorasi pemahaman keluarga tentang tindakan ECT non premedikasi di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi pemahaman keluarga tentang tindakan ECT non premedikasi di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif kualitatif. Partispisan dalam penelitian ini adalah 3 orang keluarga pasien yang mendapatkan terapi ECT non premedikasi ≥2 kali.
Hasil penelitian menunjukkan responden mampu menjelaskan definisi ECT non premedikasi sebagai menggunakan aliran listrik untuk menimbulkan kejang, indikasi pada pasien dengan resistensi obat dan gejala psikotik, manfaat ECT premedikasi mempercepat kesembuhan, dampak ECT non premedikasi adalah terjadi mual muntah, amnesia sementara, dan gigi goyang.
Diharapkan petugas kesehatan dapat membantu keluarga pasien yang anggota keluarganya dilakukan ECT Non Premedikasi untuk memberikan edukasi tentang pengertian, indikasi, manfaat dan prosedur ECT Non Premedikasi.
Kata kunci : Pemahaman keluarga, ECT Non Premedikasi
Family's Understanding Of The Non-Premedicated ECT Treatment In The RSJD. Amino Gondohutomo Central Java Province.
Abstract
Mental health is one of the most significant health problems in the world, including in Indonesia. The one of mental health treatment therapy is Electro Convulsive Therapy. ECT therapy is a type of somatic treatment in which electrical current is used in the brain through electrodes placed at the temples. This study explores the family's understanding of the non-premedicated ECT treatment in the RSJD. Amino Gondohutomo Central Java Province.
The research design that be used was descriptive qualitative research design. Participants in this study were 3 family of patients that receiving non-premedicated ECT therapy ≥2 times in the RSJD. Amino Gondohutomo Central Java Province.
The results of the study showed that respondents were able to explain the definition of non premedication ECT as using the flow of electricity to cause seizures, indications in patients with drug resistance and psychotic symptoms, the benefits of premedication ECT accelerate recovery, non-premedication ECT effects were nausea vomiting, temporary amnesia.
The health workers should be can help families of patients whose family members have ECT Non Premedication to educate about the understanding, indication, benefits and procedures of ECT Non Premedication.
Keywords : family's understanding, non-premedicated ECT
Full Text:
PDFReferences
Ann Isaacs; alih bahasa Dean Praty. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. EGC. Jakarta
Budi P. (2005). Pedoman Perawatan Pasien. 88-90. Jakarta. EGC
Nabila Nandinanti,Ikky. (2015). Efek Elektro Convulsive Therapy terhadap Daya Ingat Pasien Skizofrenia diRSJ Prof.HB. Sa’anin Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Padang
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Patricia. (2014). Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikiatri. 44-47. Jakarta. EGC
Puspitawati.H. (2013). Konsep dan Teori Keluarga. PT IPB Press. Bogor
Suharsono.E. (2016). Teori Peran Konsep, Devariasi dan Implikasinya. Gramedia Digital. Jakarta
Yongky.(2012). Pro dan Kontra Terhadap Terapi Kejang Listrik Sebagai Terapi Alternatif Medis Pada Pasien Psikotik. Jurnal Kedokteran Widya Tahun 28 Nomor 317. Bogor
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/jskp.v5i1.207
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Smart Keperawatan diterbitkan oleh STIKes Karya Husada Semarang ISSN 2301-6221, E-ISSN 2502-5236