PENGARUH ASUPAN LEMAK TERHADAP GIZI LEBIH PADA REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19
Abstract
Indonesia merupakan salah.satu negara berkembang yang menunjukkan kecenderungan peningkatan gizi lebih pada remaja. Prevalensi remaja dengan kategori gemuk pada tahun 2013 sebesar 5,7% dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebanyak 10,8%. Salah satu yang mempengaruhi gizi lebih adalah asupan lemak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh asupan lemak terhadap gizi lebih pada remaja di masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru pada tahun 2020 dengan jumlah sampel 335 orang. Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi klinis dan wawancara. Instrumen yang digunakan kuesioner. Gizi lebih diukur dengan menggunakan pengukuran antropometri. Data asupan lemak di peroleh melalui food recall 2 × 24 jam. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan bivariat menggunakan uji chi- square. Hasil penelitian mayoritas responden mengkonsumsi lemak lebih 147 responden (43,9%), memiliki genetik gizi lebih sebanyak 214 responden (63,9%), mayoritas aktifitas fisik ringan sebanyak 208 responden ( 62,1%) . Hasil uji chi- square diperoleh nilai p = 0,003 (p<0,05). Ada pengaruh antara asupan lemak terhadap gizi lebih pada remaja di masa pandemi covid-19.
Kata Kunci: asupan lemak; gizi lebih; remaja
ABSTRACT
Indonesia is one of the developing countries that shows a tendency to increase over nutrition in adolescents. The prevalence of adolescents in the obese category in 2013 was 5.7% and increased in 2018 by 10.8%. One that affects over nutrition is fat intake. The purpose of this study was to determine the effect of fat intake on overnutrition in adolescents during the COVID-19 pandemic. This type of research was quantitative with a cross sectional research design. This research was conducted in Pekanbaru in 2020 with a sample of 335 people. The sampling technique used simple random sampling method. Data collection was done by clinical observation and interviews. The instrument used is a questionnaire. More nutrition is measured by using anthropometric measurements. Data on fat intake was obtained through food recall 2 × 24 hours. Data analysis was carried out descriptively and bivariately using the chi-square test. The results of the study the majority of respondents consumed more fat 147 respondents (43.9%), had genetic excess nutrition as many as 214 respondents (63.9%), the majority of light physical activity were 208 respondents (62.1%). The results of the chi-square test obtained p value = 0.003 (p <0.05). There is an influence between fat intake on overnutrition in adolescents during the COVID-19 pandemic.
Keywords: fat intake, nutritional excess; adolescents
Full Text:
PDFReferences
Ani Sutriani, I. N. (2013). Hubungan Antara Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat dengan Kejadian Gizi Lebih pada Anak Remaja Usia 13-18 Tahun di Pulau Jawa (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010). Jurnal Nutrire Diaita, 5(2).
Chorinne J. E. Rambing, Alexander S. L. Bolang, Shirley E. S. Kawengian, N. M. (2019). Asupan Energi dan Status Gizi Mahasiswa Saat Pandemi COVID-19. Biomedik (JBM), 13(2), 175–179.
Chung, J. O., Cho D. H., Chung D. J., C. M. Y. (2012). Associations among Body Mass Index, Insulin Resistance, and Pancreatic β-Cell Function in Korean Patients with New Onset Type 2 Diabetes. Korean Journal Intern Medicine, 27(4), 66–71.
Damanik, T. K. (2014). Faktor Risiko yang Menyebabkan Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU TAHUN 2014. Universitas Sumatera Utara.
Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Kompas Media Nusantara.
Fatmah. Ruhayati. (2011). Gizi Kebugaran dan Olahraga. Lubuk Agung.
Fentiana, N. (2012). Asupan lemak sebagai faktor dominan terjadinya obesitas pada remaja (16–18 tahun) di Indonesia tahun 2010 (Data Riskesdas 2010). Universitas Indonesia.
Fitrah Annisa, dkk. (2013). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Serat Dengan Kejadian Obesitas Diprovinsi Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah Dan Sulawesi Selatan. Universitas Indonesia.
Fitrah Ernawati , Pusparini , Aya Yuriestia Arifin, M. P. (2019). Hubungan Asupan Lemak Dengan Status Gizi Anak Usia 6 Bulan-12 Tahun Di Indonesia. Penelitian Gizi Dan Makanan, 42(1), 41–47.
Hari Suharsa Sahnaz. (2014). Status Gizi Lebih dan Faktor-faktor lain yang Berhubungan pada Siswa Sekolah Dasar Islam Tirtayasa Kelas IV dan V di Kota Serang Tahun 2014. Lingkar Widyaiswara, 3(1), 53 – 76.
Hartriyanti, Y. (2020). Gizi Kerja. Gadjah Mada University Press.
Kemenkes RI. (2020a). Gizi Saat Remaja Tentukan Kualitas Keturunan.
Kemenkes RI. (2020b). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.01.07/MenKes/413/ 2020. Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). https://covid19.go.id/p/regulasi/ke%0Aputusan-menteri-kesehatanrepublik-indonesia-nomorhk0107menkes4132020%0A
Kurniawan, I. (2014). Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Postprandial pada Anggota Kepolisian Resor Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kusharto, S. (2010). Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Kanisius.
Mardalena I. (2017). Dasar-dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Pustaka Baru Press.
Marmi. (2013). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Pustaka Belajar.
Nirwana, A. B. (2012). Obesitas Anak dan Pencegahannya. Nuha Medika.
Octari, C., Liputo, N. I., Edison, E. (2014). Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas Padang. Kesehatan Andalas, 3(2), 131–135.
Riskesdas. (2018). . Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2018.
Sembiring, R. . (2011). Hubungan Perilaku Konsumsi Pangan Dan Aktivitas Fisik Dengan Gizi Lebih Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2011. Universitas Sumatera Utara.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu.
Suryaputra, K., dan N. S. . (2012). Perbedaan Pola Makan dan Aktivitas Fisik antara Remaja Obesitas dengan Non Obesitas. Makara Kesehatan, 16(1), 36–44.
Tresa Kristi Damanik. (2014). Faktor risiko yang menyebabkan kejadian gizi lebih pada mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat usu tahun 2014. Universitas sumatera utara.
Widodo, G. . (2014). Hubungan antara asupan lemak dengan status gizi pada WUS Suku Madura di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Tahun 2014. Indonesia Journal of Human Nutrition, 1(1), 12.
Wulandari Diyan Tri, M. N. L. (2017). Hubungan Antara Asupan Karbohidrat Dan Lemak Dengan Kejadian Overweight Remaja Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Kabupaten Sukaharjo. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Surakarta, 9(1).
Zahrulianingdyah A. (2013). Desain Model Pengembangan Diklat Gizi yang Efektif untuk Masyarakat Marginal. Pendidikan Dan Kebudayaan, 19(4), 499.
DOI: http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v9i1.531
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Jl. Kompol R.Soekanto No.46, Central java, Semarang
phone. +6224-6724581
Fax. +6224-6724581
Email: jsmart.keb@gmail.com
Jurnal Smart Kebidanan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.